Setelah kurang enak badan dari hari jumat malam, akhirnya disempatkan juga pergi ke hari terakhir JakJazz 2006 bersama Buan. Setibanya di Istora Senayan, langsung menuju Busway Stage tempat SMOMA sedang mempertunjukkan performa musik jazz nya yang energik. SMOMA berasal dari Italia dan terbentuk pada tahun 2000. Terdiri dari 3 orang personil yaitu Tobia yang bermain bass dan keyboard, Andy G atau yang juga dikenal sebagai Andrea pada terompet dan sang vokalis yang cantik Simona. Dengan membawakan lagu-lagu seperti “Sing It Back” dan “Give Me The Night” bisa membuat para penonton yang ada di sekitar panggung untuk begoyang mengikuti irama lagu tersebut.
Setelah SMOMA selesai, kita menuju Gazebo yang sedang di isi oleh Vodka, band jazz lokal. Lagu-lagu yang dimainkan cukup asik dengan mencampurkan lagu-lagu daerah dengan irama jazz.
Lalu setelah itu keliling-keliling area JakJazz, banyak stand-stand sponsor dan stand-stand yang menjual makanan dan minuman. Setelah menikmati kebab, kita menuju Betawi Terrace dimana Ernie Watts & Jeremy Monteiro Int’l Trio sedang asik-asiknya mempertontokan keahlian mereka membawakan lagu jazz kepada penontonnya. Salah satu personil dari Jeremy Monteiro Int’l Trio ini ada seorang wanita yang memainkan Bass Betot (tau Bass Betot kan?). Jarang sekali melihat musisi wanita memainkan Bass Betot secara live, kalau di orkestra mungkin banyak yah?
Anyway, setelah itu balik lagi ke Busway Stage. Mau melihat PIG manggung. PIG disini bukan babi loh, tapi singkatan dari Pra Indra Gilang, sebuah band kolaborasi antara Pra Budi Dharma pada Bass, Indra Lesmana pada Melodica, Hammond dan Moog, dan Gilang Ramadhan pada Drum. Musik Jazz yang mereka mainkan munkin agak-agak berat, sehingga beberapa penonton “kabur” sebelum lagu pertama selesai.
Ditengah-tengah pertunjukkan PIG, kita pergi ke Ondel-Ondel Stage untuk menyaksikan Dwiki Dharmawan World Peace Project. Permainan musik jazz Dwiki Dharmawan dan teman-temannya cukup enak untuk disimak. Sekitar jam 12 malam, kita memutuskan untuk pulang, harus ke kantor bo hari senin. Tapi mampir dulu di stand DiscTarra, dan akhirnya tidak mampu menahan diri dan membeli 2 buah CD Jazz, yaitu Album Overtime-nya Lee Ritenour dan Album Songs to Remember-nya SMOMA.
Oh iya, semua foto diatas diambil menggunakan Siemens S75. Sepertinya udah saatnya untuk membeli digital camera, ada yang mau nyumbang?
huwaaaa
soalnya kayak penampakan gitu, apalagi yg close-up 
terus terang dua gambar yang terakhir itu kok seram ya..
memang saatnya ganti kamera
Duh meni gaya euy posena
waaah,,, kalo aku sih ga akan sanggup liat jakjazz, biarpun aku suka jazz… secara tiket ratusan ribu gituuuw…
@rara
iya penampakan itu bakal menghantuimu tiap malam hiiiiii….
@Teh Tina
boleh donk sekali-sekali gaya
@bebek
wah… kalau bayar sendiripun aku tak mampuuu… kan gw masuknya pakai kartu pers
oooo .. gitu ya, ga ngajak2. huh …
@Meda
wah aku juga dadakan tuh perginya… bukannya ngga mau ngajak
tiket ratusan ribu???
i’m not a fan of jazz. in fact, i don’t like it hehehe
. Sleepy. No energy LOL.
@amellie
iya i know, amel kan anak metalllll
huuuuu…. jadi miss events kayak gini dehhh..
weits…domain baru, nama baru *bagoosss*…
Hidup TOMPI….HIDUP VIKY SIANIPAR *wakakka* promosi ….
Thanks buat reportase-nya – bener2 deh wartawan gaul top!
What next after Jakjazz?
@ lenje
makanya donk buruan pulang
@ yoan
wah, ada penyanyi mampir hehehe… pa kabar jojo?
@ mas luigi
hehehe… biasa aja ah…
biasanya sih nanti ada java jazz lagi tahun depan
tulisan bapak yang satu ini ok juga, kaya cocok nih untuk nulis berita reportase
Hihihi
ganti k800 aja, lutz. katanya waktu itu pengen HP 3G. sekalian kameranya udah memadai tuh
Wah, ada Kang Luigi juga rupanya di sini.
@ babay
ah, dikau pasti lebih jago, secara dikau adalah seorang reporter hahahaha….
@ Rigz
Iya nih Rigz, udah masuk di list buat next gadget, sekarang tinggal nabung dulu hehehe